Jumat, 19 Oktober 2012

Mulianya seorang ibu

Dikutip dari perkataan ibu Ainun Habibie:

"Mengapa saya tdk bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir: buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yg barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri?
Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri? Anak saya akan tidak memiliki ibu.
Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga

hidup begitu."

#Ibu Hasri Ainun Habibie (alm.)#

**Jangan biarkan Anak² mu hanya bersama pengasuh mereka #:-s

Bagaimana bila dibantu dg kakek neneknya? :/

Sudah cukup rasanya membebani orangtua dengan mengurus qt sejak lahir sampai berumah tangga. Kpn lg qt mau memberikan kesempatan kpd orangtua untuk penuh beribadah sepanjang waktu di hari tuanya..

Mudah2an ini bisa jadi penyemangat dan jawaban utk ibu-ibu berijazah yang rela berkorban demi keluarga & anak2nya..
Karena ingin Rumah Tangganya tetap terjaga & anak2 bs tumbuh dgn penuh perhatian, tdk hanya dalam hal akademik, tp jg utk mendidik agamanya, krn itulah sejatinya peran orangtua.

Belajar dari kesuksesan orang2 hebat, selalu ada pengorbanan dari orang2 yang berada dibelakangnya, yang mungkin namanya tidak pernah tertulis dalam sejarah.

Berbanggalah Engkau sang Ibu Rumah Tangga, karena itulah pekerjaan seorang wanita yg paling mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar